Keindahan Wanita dapat kita telusuri bagaimana wanita tersebut menampilkan inerbeauty yang dipancarkan lewat senyuman, gaya bicara, dan cara ia menilai sesuatu yang positif
Hiasilah dirimu dengan jilbab, Mulailah dekat dengan Allah , Hidup
didunia ini hanya sementara , Pergunakanlah waktumu untuk hal-hal yang
bermanfaat janganlah pergunakan waktumu dengan percuma karna setiap
detik itu berharga.
MENYEMPURNAKAN JILBAB
Sejauh mana seorang muslimah memahami makna dari kerudung dan jilbab,
ini memerlukan proses pembelajaran untuk meyempurnakan pemahaman
terhadap dua hal tersebut. Perintah (kewajiban) dari Allah SWT bagi
seorang muslimah untuk menggunakan kerudung terdapat dalam dalam QS. An
Nur;31, dikatakan, bahwa wanita muslimah dilarang menampakkan
perhiasannya, kecuali yang biasa ditampakkannya. Dalam hal ini para
ulama sepakat, bagian wanita yang boleh dilihat oleh laki-laki asing
(bukan muhrimnya) hanya wajah dan telapak tangannya.
Dan Allah SWT memerintahkan kepada wanita muslimah untuk mengulurkan
kerudungnya (khimar) sampai ke dadanya. Artinya, perintah dari Allah SWT
kepada wanita muslimah untuk menutup rambutnya, sehingga hanya terlihat
wajahnya saja.
jadi jelas syarat yang memenuhi syariat Islam dalam berkerdung yaitu mengulurkannya sampai ke dada.
MEMAKAI KERUDUNG DENGAN CARA DILILITKAN KE LEHER, DIMASUKKAN KE DALAM
BAJU, ATAU YANG TERLIHAT BAGIAN LEHERNYA SANGAT BERTENTANGAN DENGAN
PERINTAH ALLAH SWT. MAKA WANITA MUSLIMAH JENIS INI BELUM MEMAHAMI MAKNA
HAKIKI DARI KERUDUNG ITU SENDIRI.
NIAT SAHABAT-SAHABAT KITA INI SUDAH BAGUS, YAKNI KEINGINAN
UNTUKMENUTUP AURAT, SEBUAH KESALAHAN KALAU KITA YANG SUDAH PAHAM
MENCELA, APALAGI SAMPAI MEMBUAT WANITA MUSLIMAH YANG BELUM MEMAKAI
KERUDUNG SESUAI DENGAN SYAR’I (BELUM SEMPURNA) INI MELEPAS KERUDUNGNYA.
YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH MENYOSIALISIKAN DAN MENDORONG
SAHABAT-SAHABAT MUSLIMAH UNTUK MNYEMPURNAKAN PEMAKAIAN KERUDUNG DAN
MENGGUNAKAN JILBAB.
Kalau di Indonesia, kerudung(khimar) dibilang (sama dengan) jilbab,
padahal dalam Al Qur’an, kedua istilah tersebut sangat berbeda.
Hampir rata-rata orang Indonesia salah memaknai jilbab dan kerudung.
Yang namanya sudah berkerudung, berarti wanita muslimah tersebut sudah
berjilbab. Padahal perintah (wajib) menggunakan jilbab terdapat dalam
QS. Al Ahzab: 59.
Jilbab itu adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh, mulai dari
pundak/ kepala sampai leher tertutup hingga seluruh tubuh (kecuali wajah
dan telapak tangan).
Jadi, sebuah kesalahan jika mengatakan jilbab itu sama dengan
kerudung. Supaya sederhana memahaminya, kerudung adalah penutup kepala
yang diulurkan sampai ke dada, sedangkan jilbab adalah pakaian yang
menutupi seluruh bagian tubuh atau sering disebut dengan baju gamis
(baju sambung/ tidak terpisah pakaian atas dengan yang dibawahnya atau
memakai rok).
Dalam QS. Al Ahzab:59 jelas perbedaan antara jilbab dan kerudung.
Syarat jilbab itu sendiri adalah pakaian longgar yang long dress, tak
menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. tidak transparan, warna tak mencolok,
tidak ketat.Pemahaman ini harus terus disosialisasikan kepada umat.
Alhamdulillah, wanita muslimah masa kini sudah tak malu memakai
kerudung, dan yang harus dipahamkan sekarang bagaimana cara
menyempurnakannya setelah memakai kerudung.
Pertanyaan selanjutnya setelah memakai kerudung, yaitu “Bisa ga ya
kalau pergi ke kantor (kerja) atau kuliah/sekolah memakai jilbab? Kan ga
praktis, enaknya pakai yang pendek-pendek, pakai yang keat-ketat, lebih
praktis..”
Wanita muslimah yang dimuliakan Allah SWT, ketika Allah SWT
menurunkan perintah (wajib) bagi wanita muslimah untuk menggunakan
jilbab (baju kurung/baju gamis), maka sungguh tak akan menghambat wanita
muslimah untuk melakukan pekerjaan atau berbagai hal.
Ada sebuah kisah menarik yang diceritakan oleh Ustadzah Ir. Nani
Wijayati, Pengasuh Women Study on Islam. “Saya sendiri punya pengalaman.
Karena saya berlatarbelakang di bidang pertanian. Dulu, pada saat saya
masih belajar untuk memakai kerudung, awalnya berproses. Pakai kerudung,
bagi yang tak punya busana muslim apalagi jilbab, hanya mempunyai
celana dan kaos panjang, ya pakaila celana dan kaos panjang saja.
Tapi ketika saya telah mengaji dan mengaji, saya berpikiran, “malu ya
kalau kelihatan bentuk tubuh, termasuk kalau pakai celana panjang,”
sehingga saya memakai rok.
Setelah ganti rok, kemudian saya mengaji lagi. Saya merasa belum
sempurna hingga saya memakai jilbab (baju kurung/gamis, pakaian yang tak
terpisah bagian atas dengan yang bawahnya/rok).
Pada saat itu tantangan yang saya hadapi justru, karena pertanian,
saya ada praktik lapangan yaitu membajak sawah dengan traktor besar.
Dosen saya kebetulan non muslim, dan dia mengatakan, “Besok praktik
lapangan, saya tidak bertanggung jawab atas orang yang tak pakai celana
panjang dan kemudian ia kecelakaan saat mengendarai traktor.”
Kita yang pakai kerudung saling liat-liatan, bingung, kita kan dah biasa pakai rok, malu kalau pakai celana (panjang) lagi.
Akhirnya, saya dan beberapa teman menjadi takut karena ancaman dosen
tersebut, daripada kena marah dosen, saya dan beberapa teman berpikiran
untuk praktik kali ini pakai celana panjang.
Tapi saya mencoba untuk membuktikan, kalau memang saya yakin
menggunakan jilbab ini tidak akan menghalangi saya, InsyaAllah Allah SWT
akan menolong dan melindungi saya. Keesokan harinya saya dan 2 orang
teman saya datang dengan menggunakan jilbab.
Dilapangan di traktor, orang-orang melihat aneh kepada saya, orang-orang sudah pakai celana panjang kita masih pakai jilbab.
Tapi saya ingin membuktikan saya harus hati-hati, yang pentingkan
begitu, mau pakai celana panjang atau jilbab, kucina harus hati-hati.
Dan saya setir traktor tersebut tanpa pendamping, kalau yang lain
pakai celana panjang pakai pendamping, saya coba, saya buktikan, saya
setir traktor sendiri, puter-puter berkali-kali tanpa pendamping, tapi
toh Alhamdulillah saya tak celaka.
Artinya, kembali kepada kitanya, InsyaAllah kalau kita mengangap
perkara menggunakan jilbab adalah WAJIB dan benar, pasti Allah SWT akan
memudahkan.
Sebaliknya, kalau kita ragu, tidak akan pernah kita mampu untuk menyempurnakan jilbab.”
Di dalam memahami islam, apapun termasuk dalam ibadah, pakaian, gaya
hidup kita, semua ada tuntunannya di dalam Islam, sehingga kita jangan
pernah berhenti untuk mencari dan menggali serta memahami tuntunan yang
telah Allah SWT berikan melaui Rosululloh Muhammad Saw untuk ita jadikan
sebagai gaya hidup kita. Baik dalam berpakaian sehari-hari, menjalin
hubungan dengan manusia yang lain, membentuk ikatan yang harmonis dalam
ikatan keluarga, menata persaudaraan dll, jangan pernah lepas dari
tuntunan Allah SWT dan Rosul Nya Muhammad Saw.